Punya TV Ga Wajib Lo...



Aneh kayaknya jaman gini ndak ada TV di rumah. Padahal TV kan bukan kebutuhan tersier lagi.

Flashback
Dari awal nikah, aku sama suami memang sudah komitmen ndak beli TV. Tetangga kanan kiri suka kasih bujukan, "Belilah TV buat hiburan. Kayak orang kismin aja, TV aja ndak punya".  πŸ˜‚πŸ˜‚
Pertamanya, berat memang ndak ada TV tu. Terasa bener-bener sepi, sunyi, senyap, boring akut. Sebenarnya, suamiku yang super duper baik itu juga rajin beliin buku, mungkin aku disangka rajin baca buku kali ya. πŸ˜‚. Jadi nambah koleksi buku, termasuk buku-buku tentang kehamilan. Yups, untunglah, aku cepet hamil, dan dikarunia baby-baby yang imut dan nggemesin dan itu udah lebih dari sekedar hiburan, malah lebih keren menyaksikan tumbuh kembang baby-babyku daripada nonton TV.

Sesekali suka kuliat raut kasian suami melihatku yang hanya berkutat sama anak-anak dan kerjaan rumah tangga. Temen kantornya juga sering kasih kritik dan dorongan supaya aku dibeliin TV. Tapi wong udah komitmen, yo jangan dilanggar to ya. Kuat? Must be.... (Asyiikk)..

Dulu aku ini adalah gadis yang suka berkhayal, suka menulis, dan suka bercerita. Kesukaanku itu salah satunya karena faktor aku suka nonton TV: sinetron dkk nya. Aku suka film-film yang romantis. Yang melow. Film yang bikin mengharu biru, hingga harus nyiapin tisu sekotak... (lebay ah..).  Film action yang kusuka itu hanya film actionnya Jackie Chan, karena ga horor. 😁.
Aku ga bisa ngebayangin, kalau ada TV di rumah, bisa-bisa anakku ndak keurus. πŸ˜‰

Walaupun begitu, walau ndak ada TV pun, info luar kita update lo. Karena rumah kita full internet.
Kalo mau streaming, mo nonton TV pun gampang.
Tapi kita udah ingat komitmen: ndak  ada TV.😁.
Jadi kalau ada yang nanya sinetron di TV, jujur, aku ga ngerti. Bahkan iklan-iklannya pun aku ndak familiar. Dulu waktu anak-anakku main ke tempat saudara, trus TV nya lagi nyala, ampun, deh, kalau liat TV itu, kayak liat barang mempesona gitu. Seakan mata sayang buat dikedipin, takut terlewat tayangan sedetik. Tapi itu dulu waktu mereka masih baby, sekarang mereka sudah jadi ABG, jadi kesukaan mereka pada TV pun seakan: Ah...gitu doang...
Syukurlah....

Note:
Dalam kehidupan, memegang komitmen, prinsip hidup itu sangat penting. Prinsip aturan yang kita bikin, kan buat kita taati sendiri. Kita yang bikin, maka kita yang harus menaati. Kalo dilanggar, ndak bener itu.
Kedewasaan seseorang bukanlah mutlak dilihat dari umur yang sudah banyak bilangannya, atau kilauan rambut yang memutih, namun juga akan nampak, salah satunya dari seberapa besar dia memegang komitmen hidupnya. Bagaimana ia mampu mempertanggungjawabkan resiko dari pilihan hidupnya. Jika telah mampu, telah matanglah dia.

Untuk apa hidup? Ke mana tujuan hidup?
jawablah dan raihlah
tantangan pasti menghadang
tapi tak apa, karena kekokohan hati dan jiwa telah tergenggam
sehingga asa yang berkilau akan nampak semakin indah
lorong gelap, lalui
jika di ujungnya ada cahaya suci yang kau dampakan.

Mari, membangun prinsip hidup dan menjaga komitmen itu.....
Untuk masa depan berkah selalu...
 





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenang jaman ABG

Melihat Pelaksanaan Full Day School